Makanan Khas Kalimantan Barat Tempoyak
Saya tertarik untuk menulis artikel ini karena saya ingin makanan khas atau tradisional ini bisa dikenal oleh masyarakat umum dan saya juga berharap bisa menambah khasanah kebudayaan indonesia lewat makanan tradisional ini. Makanan Tradisional bernama Tempoyak, berasal dari durian matang yang diasinkan dan diolah dengan sangat sederhana serta memerlukan bahan yang tidak sulit didapatkan dimana saja.Makanan tradisional ini sudah ada sejak dahulu kala, kapan makanan ini pertama kali dibuat tidak ada sumber yang yang menjelaskan. Makanan ini biasanya dimakan sebagai lalapan yang dicampur dengan nasi, selain itu juga bisa digoreng atau untuk membuat masakan asaman baik ikan, daging atau dedaunan.
Bahan-bahan yang diperlukan adalah :
- Durian Matang sebagai bahan pokok
- Garam untuk mengasinkan
- Kupas beberapa durian atau sesuai kebutuhan,
- Pisahkan daging durian dengan biji,
- Tabur dengan garam secukupnya atau sesuai selera,
- simpan ditempat tertutup, misalnya galon, ember atau tempat lain yang bisa ditutup rapat,
- biarkan selama 2 sampai 3 hari.
- Tempoyak siap dikonsumsi
Oke salamat mencoba dan selamat menikmati. Mau durian murah cari aja dikebun orang-orang di Kalimantan Khususnya Melawi tapi dengan syarat ijin dengan yang punya kebun.
Nah bagai mana pendapat anda tentang Makanan Khas Kalimantan ini……..
Soto Banjar Masakan Khas dari Kalimantan Selatan
Senin, 23 Agustus 2010 03:03 WIB | 5916 Views
Kalimantan Selatan yang terdiri atas 13 kabupten/kota dengan penduduk hampir 3,5 juta jiwa, memiliki berbagai makanan khas, di antaranya soto Banjar.
Bagi orang luar daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Kota Banjarmasin khususnya, mungkin hanya mengenal sebutan soto Banjar.
Padahal, kalau dicermati secara seksama, sebenarnya ada beragam produk soto Banjar yang kelihatannya serupa, tapi tak sama.
Sebagai contoh, di Banjarmasin, ibukota Kalsel, terdapat beberapa produk soto Banjar yang terkenal dan punya "merk" sendiri-sendiri, di antaranya Soto Yani-Yani, Soto Abang Amat, Soto Bawah Jembatan, Soto Kuin/Kuintana dan Soto Kampung Melayu.
Selain itu, yang tergolong lama ada atau sejak tahun 1960-an sudah eksis, yaitu Soto Pal Satu di Jalan A. Yani dan Soto Pekapuran yang dulunya terkenal dengan ayam "bapukah" (potongan besar/tanpa diricih).
Memang bahan dasar produk Soto Banjar itu sama, baik yang diolah urang Banjar di perantuan maupun mereka yang tinggal di Kalsel, yaitu terdiri atas nasi atau ketupat, ayam serta secukupnya rempah-rempah seperti buah pala, lada dan lainnya.
Demikian pula halnya soto Banjar yang diolah orang yang tinggal di Banjarmasin, bahan dasarnya sama dengan mereka yang mengolah di daerah Hulusungai atau "Banua Anam" Kalsel.
Begitu pula, misalnya soto Banjar yang ada di Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, mungkin beda rasa dengan soto Banjar yang di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dari masing-masing produk itu ada pula kekhasannya, baik dalam segi muatan rempah atau bahan lainnya maupun dalam penyajian, guna menarik perhatian serta selera konsumen.
Namun, sebagai salah satu ciri khas soto Banjar yang asli, menggunakan ayam kampung, serta tanpa penyedap seperti vetsin.
Tapi terkadang ada pula yang menggunakan ayam ras atau jenis daging lain, karena harga ayam kampung jauh lebih mahal. Apalagi saat menjelang lebaran, harga ayam kampung bisa dua kali harga ayam ras.
"Persoalan rasa ini tergantung selera atau kesukaan masing-masing orang, sehingga tak bisa menjadi ukuran dari ciri khas Soto Banjar. Karena ada orang suka agak rasa lemak dan ada pula yang senang dengan rasa yang biasa-biasa saja," ujar Hj. Nurul Lathifah, seorang warga Banjarmasin.
Misalnya, ada orang yang senang dengan Soto Yani-Yani atau cuma suka Soto Abang Amat dan lainnya. Karena dari masing-masing produk itu punya cara mengolah dan menyajikan sendiri-sendiri, katanya.
Oleh sebab itu, jangan heran kalau dari masing-masing produk Soto Banjar tersebut berbeda rasa saat disantap, walau bahan dasarnya sama, demikian Nurul. (SHN/K004)
Makanan Khas Kalimantan - BURAS |
Ada yang kangen sama ini ga?
Buras dengan bumbu ebi...
Kemarin bawa dari Balikpapan... hehe..
Melihat Makanan Khas Kalbar di Pekan Raya Pontianak
DARI KUE KHAS KERATON PONTIANAK HINGGA KUE KERING UNIK
Kalimantan Barat kaya akan berbagai macam kuliner khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Akan tetapi, sebagian besar wisatawan baik domestik maupun wisatawan luar negeri tidak mengetahui makanan khas Kalbar.
Sesuai dengan tujuan PRP yaitu menjadikan kegiatan ini sebagai momentum dalam membangun perkonomian rakyat dan mengembangkan usaha kecil serta menampilkan berbagai makanan tradisional berciri khas Pontianak, Melayu, ataupun Kalimantan Barat maka diantara 100 stand yang berpartisipasi, terdapat peserta yang menampilkan makanan khas Kalimantan Barat.DARI KUE KHAS KERATON PONTIANAK HINGGA KUE KERING UNIK
Kalimantan Barat kaya akan berbagai macam kuliner khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Akan tetapi, sebagian besar wisatawan baik domestik maupun wisatawan luar negeri tidak mengetahui makanan khas Kalbar.
Salah satu diantaranya stan Yayasan Mahendra Adji Saroyo. Yayasan yang dikomandani oleh Danan Muhuda Adji Saroyo yang akrab disapa Adji ini menampilkan berbagai macam makanan khas Kalbar diantaranya lidah buaya, kerupuk amplang, keripik keladi dan pisang, Kue bangkit, dan kue merdeke yang merupakan kue khas Keraton Pontianak.
Jenis makanan yang disajikanpun berpariasi. Seperti lidah buaya, terdapat berbagai jenis olahan makanan yang berbahan dasar lidah buaya, seperti dodol, manisan, teh celup, kerupuk, selai dan jelly.
Jenis makanan yang disajikanpun berpariasi. Seperti lidah buaya, terdapat berbagai jenis olahan makanan yang berbahan dasar lidah buaya, seperti dodol, manisan, teh celup, kerupuk, selai dan jelly.
Menurut Adji, dirinya tertarik untuk memasarkan produk makanan khas Kalbar, karena dia merasa makanan khas Kalbar sangat berpotensi untuk dikembangkan dan diperkenalkan sebagai ikon Kalbar sendiri.”Selain beragam jenis makanan yang unik, rasa yang dihasilkanpun sangat enak, sayang kalau potensi besar ini tidak diperkenalkan kekhalayak ramai,”ujar Adji.
Yayasan ini tambah Adji, juga telah memiliki unit usaha UKM yang diberi nama Terminal Kemasan UKM di bawah naungan Disperindagkop Kota Pontianak. Terminal Kemasan UKM tersebut merupakan unit usaha yang bergerak di bidang pengemasan dan pengepakan produk dimana salah satu kendala yang dialami para pelaku UKM dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya adalah kualitas kemasan yang kurang menarik.
Yayasan ini tambah Adji, juga telah memiliki unit usaha UKM yang diberi nama Terminal Kemasan UKM di bawah naungan Disperindagkop Kota Pontianak. Terminal Kemasan UKM tersebut merupakan unit usaha yang bergerak di bidang pengemasan dan pengepakan produk dimana salah satu kendala yang dialami para pelaku UKM dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya adalah kualitas kemasan yang kurang menarik.
“Oleh karena itu, saat ini makanan khas kalbar dapat menarik perhatian setiap wisatawan, karena selain rasanya yang enak, kemasan yang disajikan pun sudah modern,” jelas Adji.
Tidak jauh berbeda dengan Yayasan MAS, Kredit Seribu Usaha Musa’adah juga menampilkan produk makanan khas Kalbar seperti dodol, kerupuk ikan kakap, selai dan lempuk durian. Untuk dodol sendiri KSU pimpinan Ibu Marsuni ini membuatnya dari berbagai macam jenis buah, diantaranya Pepaya, Labu, Cempedak dan Durian. Semuanya merupakan produk asli Kalbar,”ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan Yayasan MAS, Kredit Seribu Usaha Musa’adah juga menampilkan produk makanan khas Kalbar seperti dodol, kerupuk ikan kakap, selai dan lempuk durian. Untuk dodol sendiri KSU pimpinan Ibu Marsuni ini membuatnya dari berbagai macam jenis buah, diantaranya Pepaya, Labu, Cempedak dan Durian. Semuanya merupakan produk asli Kalbar,”ujarnya.
Selain kue tradisional, Marsuni menambahkan, KSU Musa’adah juga menyediakan kue kering yang disebut “kue kering unik”. Kue yang terpajang sebanyak tujuh jenis tersebut merupakan kue modern dengan kemasan dalam toples dan bentuk serta penampilan yang unik.
Tidak hanya kue tradisional, kita juga menampilkan sesuatu yang unik dari kue kering kebanyakan, sehingga menambah keragaman makanan khas kota Pontianak,”pungkasnya.
(Diisi oleh Staf PSDKP Disbudpar Prov. Kalbar)
Tidak hanya kue tradisional, kita juga menampilkan sesuatu yang unik dari kue kering kebanyakan, sehingga menambah keragaman makanan khas kota Pontianak,”pungkasnya.
(Diisi oleh Staf PSDKP Disbudpar Prov. Kalbar)
Komentar :
Posting Komentar